Kamis, 03 Maret 2011

MANUSIA DAN PENDERITAAN

Kamis, 03 Maret 2011
pendreritaan yang mendalam

Penderitaan
Penderitaan termasuk realitas dunia dan manusia. Intensitas penderitaan manusia bertingkat-tingkat, ada yang berat dan ada juga yang ringan. Namun, peranan individu juga menentukan berat-tidaknya Intensitas penderitaan. Suatu perristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang, belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan merupakan energi untuk bangkit bagi seseorang, atau sebagai langkah awal untuk mencapai kenikmatan dan kebahagiaan. sumber : (exalute.wordpress.com)

penyiksaan fisik
Siksaan merupakan suatu penderitaan yang diterima oleh seseorang. Penderitaan itu sendiri berbentuk penganiayaan. Seseorang mengalami penganiyaan yang membuatnya mendapat siksaan dan merasa tersiksa. Kenyamanan tentu saja tidak dapat oleh seseorang yang mengalami siksaan tersebut. Dengan siksaan yang didapat oleh seseorang, pastilah akan membuat orang itu mendapat luka baik luka fisik maupun luka hati atau yang lebih terkenal dengan nama ‘sakit hati’. Bahkan tidak hanya luka yang didapat oleh orang yang disiksa, akan tetapi juga tidak sedikit dendam yang timbul dari orang yang disiksa tersebut terhadap orang yang menyiksanya. Oleh karena itu mestinya tak ada lagi orang yang semena-mena menyiksa orang lain agar tak timbul lagi suatu dendam. Yaitu dengan membuat peraturan atau hukum yang sudah ada seprti sekarang ini

Keterbelakangan Mental

Keterbelakangan Mental (Retardasi Mental, RM) adalah suatu keadaan yang ditandai dengan fungsi kecerdasan umum yang berada dibawah rata-rata disertai dengan berkurangnya kemampuan untuk menyesuaikan diri (berpelilaku adaptif), yang mulai timbul sebelum usia 18 tahun.

Orang-orang yang secara mental mengalami keterbelakangan, memiliki perkembangan kecerdasan (intelektual) yang lebih rendah dan mengalami kesulitan dalam proses belajar serta adaptasi sosial.
3% dari jumlah penduduk mengalami keterbelakangan mental.
keterbelakangan mental


PENYEBAB

Tingkat kecerdasan ditentukan oleh faktor keturunan dan lingkungan.
Pada sebagian besar kasus RM, penyebabnya tidak diketahui; hanya 25% kasus yang memiliki penyebab yang spesifik
.

GEJALA KETERBELAKANGAN MENTAL


Anak dengan MR ringan (IQ 52-68) bisa mencapai kemampuan membaca sampai kelas 4-6. Meskipun memiliki kesulitan membaca, tetapi mereka dapat mempelajari kemampuan pendidikan dasar yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka memerlukan pengawasan dan bimbingan serta pendidikan dan pelatihan khusus. Biasanya tidak ditemukan kelainan fisik, tetapi mereka bisa menderita epilepsi.

Mereka seringkali tidak dewasa dan kapasitas perkembangan interaksi sosialnya kurang. Mereka mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dengan keadaan yang baru dan mungkin memiliki penilaian yang buruk. Mereka jarang melakukan penyerangan yang serius, tetapi bisa melakukan kejahatan impulsif.

Anak-anak dengan RM moderat (IQ 36-51) jelas mengalami kelambatan dalam belajar berbicara dan keterlambatan dalam mencapai tingkat perkembangan lainnya (misalnya duduk dan berbicara). Dengan latihan dan dukungan dari lingkungannya, mereka dapat hidup dengan tingkat kemandirian tertentu.

Anak-anak dengan RM berat (IQ 20-35) dapat dilatih meskipun agak lebih susah dibandingkan dengan RM moderat. Anak-anak dengan RM sangat berat (IQ 19 atau kurang) biasanya tidak dapat belajar berjalan, berbicara atau memahami. Angka harapan hidup untuk anak-anak dengan RM mungkin lebih pendek, tergantung kepada penyebab dan beratnya RM. Biasanya, semakin berat RMnya maka semakin kecil angka harapan hidupnya.
sumber : (www.spesialis.info)

KEKALUTAN MENTAL
Penderitaan batin dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara sedehana kekalutan mental dapat diartikan sebagai gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah secara kurang wajar
stres
.
Gejala-gejala awal seseorang yang mengalami kekalutan mental adalah :
·         Yang tanpak pada fisik : sering merasakan pusing, sesak nafas, demam, nyeri pada lambung
·         Pada kejiwaannya : sering cemas, ketakutan, apatis, cemburu, dan mudah marah
Tahap-tahap gangguan kejiwaan adalah :
·         Gangguan kejiwaan tampak pada kehidupan si penderita, baik secara jasmani, maupun rohani.
·         Mempertahankan dirinya dengan cara negatif, yaitu mundur atau lari, sehingga cara bertahan dirinya salah.
·         Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalami gangguan.
Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental, antara lain :
·         Kepribadian Yang Lemah
·         Terjadinya Konflik Sosial Budaya
·         Cara Pematangan Batin
Proses-prose kekalutan mental yang dialami seseorang, mendorongnya ke arah :
·         Positif : trauma yang dialami dijawab secara baik sebagai usaha agar tetap survive dalam hidup.
·         Negatif : trauma yang dialami berlarut-larut, sehingga yang bersangkutan mengalami frustas, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang diinginkan. agnezkembaren.wordpress.com


opini :
Menuerut saya kita  seharusnya sudah mengetahui bahwa penderitaan merupakan risiko dalam menjalani suatu kehidupan di bumi ini, untuk itu maka kita dianjurkan untuk selalu bertawakal / bertobat, pasrah dan ikhlas dalam menjalani kehidupan ini serta senantiasa beryukur kepadaNya walau hidup ini penuh suka dan duka kadang mendapat penderitaan yang sangat parah dan kadang pula kita mendapatkan kebahagiaan yang berlimpah. Maka  Jadilah orang yang selalu mensyukuri atas apa yang telah ditakdirkan Allah SWT, jangan menjadi manusia yang selalu mengeluh dan itu artinya sama dengan mengkufuri nikmat Allah SWT. Karena allah tidak suka dengan orang yang selalu mengeluh dan tidak bisa menerima apa yang telah ia beri

0 komentar:

Posting Komentar

 
tugas seorang mahasiswa.... ◄Design by Pocket, BlogBulk Blogger Templates | Distributed by Blogger Styles | Credit Card Offers